Benvenuto, AC Milan!
Ya, kali ini tim legenda AC Milan kembali menyinggahi Gelora Bung Karno untuk kali ke dua yang sebelumnya hadir di tahun 2011.
Kali ini saya tidak mereview pertandingan,
melainkan membagikan atmosfir dari Stadion Gelora Bung Karno (GBK)
Jakarta. Mari kita liat euforia dari tifosi Milanisti Indonesia, dan
tentunya bagi golongan Ulgad alias Ultras Gadungan.
Luar Gelora Bung Karno, Dok Pribadi
Potongan GBK, Dok Pribadi
Yuk, Antri Masuk GBK. Dok Pribadi
Sabtu, 09 Februari 2013, Saya bersama 2 orang
teman, Moe dan Mia memiliki tiket kategori I (Milanisti) dan memasuki
pintu VIII pukul 15:30 WIB.
Keep The Red Flags Flying High!, Dok Pribadi
Bang Filosofyan, Nampak Semangat Menyemarakan AC Milan. Dok Pribadi
Ribuan Milanisti, Dok Pribadi
Berkat Atap, Kami Tidak Kehujanan, Dok Pribadi
Sore itu, hujann turun dengan deras,
beruntung kami terlindungi atap stadion. Tak lama, keluarlah para
legenda AC Milan ke dalam lapangan untuk melakukan pemanasan. Hey lihat,
siapakah gerangan? tiga orang asing embawa payung sambil berjalan ke
pinggir lapangan. Ya, dia adalah Massaro yang mengabadikan moment
bersama Milanisti Indonesia melalui iPadnya.
Massaro In Action!, Dok Pribadi
Inilah pasukan AC Milan Glorie yang
bertanding, Taibi (GK), Paolo Maldini, Franco Baresi, Roque Junior,
Costracurta, Nava, Vierchowod, Mussi, Oddo, Zambrotta, Eranio, Ba,
Carbone, Serginho, Ganz, Massaro, dan SHEVCHENKO!!! Sayang sekali, Kaka’
tidak ikut hadir dalam AC Milan Glorie kali ini.
Prit-prit, peluit panjang pun dibunyikan! Saatnya menyaksikan pertandingan Ac Milan Legend melawan Timnas Indonesia.
Anarkis, Kampungan! Dok Pribadi
Ada kejadian menarik ketika itu, Saya berada
di sektor 16, Milanisti dari sektor 17 terlihat ingin membakar bendera
Inter Milan. Kenapa Inter? Ya, karena Inter merupakan rival kandung AC
Milan. Mungkin dia itu adalah ultras gadungan, ah Kampungan! Seketika
itu pula Milanisti Indonesia meneriakkan perilaku Ulgad tersebut dengan
kata “Kampungan, kampungan”! Ya, ini merupakan tindakan yang tidak
terpuji. Supportivitas Milanisti tidak boleh tercoreng karena perbuatan
ini, apalagi pertandingan besar ini diliput oleh dunia. Apa kata dunia
nanti?
�Il Milan Non E� Una Societa E� Una Famiglia, La Nostra Famiglia� Dok Pribadi
Terpajang jelas poster panjang bertuliskan
“Il Milan Non E’ Una Societa E’ Una Famiglia, La Nostra Famiglia” yang
kurang lebih artinya “Milanisti itu bukan hanya sebatas komunitas,
melainkan sebuah keluarga besar”. Semua suku, agama, dan status sosial
melebur jadi satu. Terlihat dari kejauhan pagar pembatas, Bang Sofyan
Elang, yakni ketua Milanisti Indonesia yang bermarkas di Hanggar
Pancoran meneriakkan yel-yel dan lagu-lagu AC Milan dengan toanya. Tak
lama, menyusul “Ronaldinho” yang ikut menaiki pagar pembatas dan ikut
memeriahkan suasana.
Kepulan Asap Red Flair, Dok Pribadi
Red Flair in Frame, Dok Pribadi
Kepulan Asap Red Flair yang Bikin Sesak Napas, Dok Pribadi
Milanisti datang dengan satu misi.
Men-Sansiro-kan GBK! Oh apa yang kita butuhkan? Atribut AC Milan mulai
dari jersey, topi, syal, hingga bendera. Jangan lupa siapkan Red Flair
untuk memerahkan GBK. Kepulan asap berwarna merah itu sempat membuat
saya hampir pingsan! Hey! Siapa yang menyalakan Red Flair ini? Asap bau
itu membuatku sesak napas. Polisi nampaknya menjaga ketat keamanan
stadion, hal asil, mereka yang menyalakan Red Flair harus berurusan
dengan polisi.
Petasan Mercon! Dok Pribadi
Tiba-tiba, milanisti di bangku depanku
menawarkan aku segulung kertas putih. Sontak saja, aku dan temanku
menolak pemberiannya. Hey, ini petasan kan?
Tak lama, ada seorang milanisti membawa sekardus berisi gulungan kertas putih itu. Ternyata aku salah, itu bukan petasan, melainkan gulungan yang harus dilempar saat goal! Aduh norak sekali ya saya.
Tak lama, ada seorang milanisti membawa sekardus berisi gulungan kertas putih itu. Ternyata aku salah, itu bukan petasan, melainkan gulungan yang harus dilempar saat goal! Aduh norak sekali ya saya.
Di Bawah Bendera AC Milan, Dok Pribadi
Menggapai AC Milan, Dok Pribadi
Senangnya Berada di Bawah Bendera AC Milan, Dok Pribadi
Bendera AC Milan harus dibentangkan di atas
milanisti. Memang bendera ini tidak sebesar bendera Indonesia yang
pernah menghinggapi kepalaku. Tapi suatu kebanggan tersendiri bisa
berdiri di bawah bendera Rossoneri.
Skor Akhir 2-4 untuk AC Milan Glorie, Dok Pribadi
Lapangan GBK, Dok Pribadi
Milanisti, Dok Pribadi
Tak terasa, pertandingan ini harus berakhir
dengan kemenangan AC Milan 4-2 dari Indonesia. Kamipun merasa puas dan
enggan lekas beranjak dari bangku penonton. Seketika itu polisi masuk
dan ‘mengusir’ milanisti yang masih betah di stadion. Polisi itu
menyeletuk “Pulang-pulang, mau nginep di sini?” Dan kami pun bergegas
menuju pintu keluar. Menuruni anak tangga dan keluar dari Stadion GBK.
Tiba-tiba, ada seorang laki-laki yang mengajakku untuk berfoto bareng
bersama teman-temannya. Dan ini menjadi ketiga kalinya milanisti
memintaku untuk mengabadikan moment ini bersamanya. Padahal muka sudah
kucel dan berantakan.
Foto Bareng Milanisti Sezione Jabar, Dok Pribadi
Akhirnya kami sampai di sudut stadion yang
tidak berujung, sekarang kami harus berpisah menuju kehidupan
masing-masing. Dan aku pun harus segera mencari ojek untuk mengantarku
kembali bekerja.
Malam ini aku memiliki dua kata untuk momen ini. Milan Champione!
Malam ini aku memiliki dua kata untuk momen ini. Milan Champione!
No comments:
Post a Comment