Sunday, July 3, 2011

AFF CUP 2010


Kiprah Timnas di Final AFF SUZUKI CUP 2010.

"Garuda di dadaku, garuda kebanggaanku. Ku yakin, hari ini pasti menang"

Penggalan lagu dari Band Netral, menggelorakan jiwa dan raga para pendukung merah putih. Berduyun - duyun menjajaki Bukit Jalil, Malaysia (26/12/2010) dan di stadion Gelora Bungkarno (29/12/10). Meski terhalang pulau dan di pisahkan oleh lautan, tak menyurutkan niat pendukung timnas untuk menjadi saksi pemenang AFF SUZUKI CUP 2010.
Harapan mereka hanya satu, agar Indonesia menjadi juara. Bagi mereka yang tidak memiliki tiket, dapat menyaksikan pertandingan melalui layar kaca. Berikut kegian nonbar (nonton bareng) di masing – masing tempat.

Nonbar di Cipete
Jakarta, (26/12/2010). Seusai shalat Magrib, puluhan warga di daerah Cipete RT 04 RW 11 berkumpul di area komplek Sekneg. Acara nonton bareng ini di adakan atas anjuran dari kelurahan Cilandak, meski tidak diberikan dana dari kelurahan tersebut. Warga bergotong – gotong untuk membuat layar lebar dari papan triplek bekas, dan meminjam proyektor dari kelurahan. Kegiatan ini dilakukan sejak piala dunia 2010 lalu.
Warga sangat antusias dengan diadakannya nonbar di komplek mereka. Karena acara ini merupakan ajang silahturahmi yang dapat memupuk rasa persaudaraan sesama”, ujar Ibu Dewi, selaku Ibu Ketua RT setempat. Jika cuaca sedang turun hujan, acara ini tetap di laksanakan, meski mereka harus menyaksikan pertandingan sepak bola dari pinggir – pinggir jalan.
Beralih ke partai Final AFF Suzuki Cup 2010, Indonesia harus menerima kekalahan dari Malaysia telak 3-0. Masing – masing goal di ciptakan oleh Mohd Safee Sali di menit ke 55 dan 72, dan goal dari Mohammad Ashari di menit ke 68. Warga yang tadinya berkumpul mulai meninggalkan tempat karena kekecewaannya. “Saya sangat kecewa dengan kekalahan ini. Meski Malaysia bermain curang dengan lasernya, tapi tetep optimis. Timnas bakal bales di GBK nanti”, ungkap Slamet.
Kekalahan Timnas akibat laser pun ikut menjadi penyesalan salah satu punggawa Timnas, Irfan Bachdim. Melalui akun twitternya, Irfan menulis :

IrfanBachdim10 Irfan Bachdim
“Can not sleep after this lose! But chin up we can do it in jkt! No bullsh*t no excuses with lasers we have to do better than last night!!”

Pemenang sejati, tidak akan melakukan kecurangan demi memenangkan segalanya. Pemenang sejati akan selalu ada di hati pendukungnya, meski pulang tanpa gelar.

Nonbar di FX Senayan


Jakarta, (29/12/2010). Bagi Masyarakat yang tidak berhasil mendapatkan tiket, atau ingin menyaksikan sepakbola dengan nyaman dan tidak berdesak – desakkan dengan pendukung Timnas lain, mereka memilih Plaza FX yang letaknya tak jauh dari Stadion Gelora Bung Karno .Pada jam 7 malam WIB, Kick off babak pertama di mulai. Serangan bertubi - tubi pun di lancarkan ke sarang Malaysia. Namun apa daya, benteng pertahanan Malaysia yg kokoh sulit untuk mencetak gol. Hadiah penalti di menit ke 20 di sia-sia kan oleh Firman Utina. Hingga di akhir babak pertama, skor tetap kaca mata.
Peluit kick off babak ke dua di bunyikan. Berniat mencetak skore, Malaysia malah unggul 1 goal oleh Mohd Safee Saili di menit ke 54 . Ribuan supporter tak patah asa untuk meneriakan semangat, tak terkecuali presiden SBY beserta istrinya yang duduk di kursi VVIP. Goal dari Indonesia menuai harapan oleh Muhammad Nasuha di menit ke 73 dan Muhammad Ridwan di menit ke 85  . Namun, sampai di peluit panjang dibunyikan, skore akhir 2-1 atas Malaysia.
Indonesia memang menang, tetapi tidak juara. Kalah selisih goal 4-2 mengakhiri impian juara kali ini. “Timnas sekarang sudah lebih baik, meskipun akhirnya nggak juara, yang penting bisa mendang di kandang sendiri dan gak malu – maluin” ujar Yogi, penggemar Timnas. Ia juga memberikan harapan untuk Timnas ke depannya, agar meningkatkan permainan dan jangan di campur adukkan dengan unsur politik, seperti campur tangan Bakrie. “Bola ya .. bola, politik ya .. politik” ujarnya menambahkan. Yogi merasa tidak kecewa atas kegagalan Timnas, justru bangga bisa menang di kandang.
Seusai pertandingan, Irfan Bachdim menulis status  di situs jejaring sosial twitter, yang berbunyi :
 Irfan Bachdim
We beat them twice!! Its not enough to win the cup. But we are the BEST of the whole tournament! And our supporters are the best!!”

Apapun yang terjadi, Garuda tetaplah di Dadaku.

Menu

Recent Post


ShoutMix chat widget